Peluru Maut Taliban Incar Penerjemah Afganistan

30
1294
Pasukan Inggris saat bertugas di Afganistan

BarisanBerita.com,- Waktu berganti, nasib pun bisa berubah begitu cepat seiring arah angin. Begitupun yang terjadi pada sejumlah penerjemah Afganistan yang membantu tentara Inggris. Nasib mereka sekarang di ujung tanduk paska Amerika dan sekutunya meninggalkan negara yang tak lelah berperang itu.

Taliban kini menguasai sebagian besar wilayah negeri seribu lembah tersebut. Dan aksi balas dendam pada warga yang membantu tentara asing pun mulai berjalan. Sejumlah penerjemah ditangkap dan ditembak mati.

Fardin (kiri) saat bertugas membantu tentara Inggris

Mengetahui nasib naas sejumlah rekannya, Fardin Yarri tak ingin hal yang sama menimpanya, apalagi dia telah berkeluarga dan punya enam orang anak.

Jasa Fardin Yarri tak bisa dihitung dengan materi. Berkat bantuannya, banyak nyawa tentara Inggris terselamatkan dari peluru maut Taliban.

Balas budi nampaknya dilakukan pemerintah kerajaan Inggris, mereka memberi suaka pada pria tersebut.

Awalnya tak mudah karena pemerintah Inggris sempat menolak permintaan suaka Fardin Yarri. Pemerintah hanya memberikan suaka pada warga Afganistan yang berjasa membantu tentara Inggris dalam pertempuran selama setahun penuh. Kala itu Fardin Yarri tak masuk hitungan karena dianggap belum setahun membantu tentara Inggris. Namun berkat kampanye koran Inggris Daily Mail, nasibnya bisa tertolong. Dia dan keluarganya bisa menetap di Inggris.

“Hanya mereka yang pernah hidup dengan ketakutan, tahu artinya keselamatan,” kata Fardin Yarri.

Seminggu sebelumnya, Fardin Yarri ketakutan oleh aksi balas dendam Taliban, yang mulai membantai satu persatu warga yang menjadi penerjemah bagi pasukan asing.

Sebelumnya, sekitar seratus penerjemah asal Afganistan berhasil diterbangkan ke Inggris dan mendapat suaka.

“Afganistan kini tercabik-cabik, dan mereka yang pernah bekerja untuk Amerika dan Inggris ingin melarikan diri,” kata Fardin. “Kami tahu para pemberontak itu ingin balas dendam karena mereka menganggap kami bertanggung jawab atas kematian atau tertangkapnya tentara mereka.”

Fardin bersama anak-anak dan istrinya

Fardin Yarri pernah membantu pasukan paratroop Inggris, yang berjumlah 88 orang. Dia membantu pasukan tersebut yang dikepung oleh Taliban. Fardin memonitor telekomunikasi Taliban lewat radio, dan berhasil mengumpulkan informasi tentang rencana penyerangan Taliban. Dia sukses membuat tentara Inggris berhasil keluar dari pengepungan tersebut.

Kini Fardin bersama anak-anak dan istrinya berhasil selamat tiba di Inggris. Dia menempati sebuah hotel untuk menjalani program karantina covid-19. “Kami tinggal di hotel untuk jalani karantina. Kami merasa bebas, dan merasa senang,” ungkapnya.

(DL/Bowo)

30 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here