Menengok Anggaran Kel. Ancol TA 2024 Paska Lurah Ribut dengan PPSU

39
622
PPSU Kelurahan Ancol bertemu Camat Pademangan usai aksi mogok

Jakarta, BarisanBerita.com, Paska ribut-ribut antara Lurah Ancol dan petugas PPSU soal cara perlakuan yang dianggap menghina status pekerja lepas itu, BarisanBerita.com menerima sejumlah “bocoran” bersumber dari APBD DKI Jakarta Tahun 2024, tentang anggaran di Kelurahan yang berlokasi di Jakarta Utara itu.

Anggaran Tahun 2024 di Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, diantaranya:

Belanja Bahan-Bahan Bangunan dan Konstruksi                   Rp 54.804.863

Belanja Bahan-Bahan/Bibit Tanaman                                   Rp 44.044.856

Belanja Bahan-Bahan Lainnya                                             Rp 244.761.232

Belanja Pakaian Siaga                                                        Rp 206.274.381

Belanja Pakaian Teknik                                                      Rp 168.890.407

Pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor             Rp 84.157.358

Pemeliharaan alat pendingin                                             Rp 12.862.318

Sebelumnya, sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) melakukan aksi lempar sapu dan mogok kerja di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024) pagi. Aksi ini dilakukan lantaran sakit hati dengan bosnya, Lurah Ancol, Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol.

Salah satu petugas PPSU Ancol, Arief menyebut ia dan rekannya sering diomeli oleh kedua bosnya itu. Bahkan, Saud kerap mengejek dengan sebutan “miskin” kepada para petugas PPSU.

“Kami minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita nggak enak hati kan, dengan kata-kata miskin,” ujar Arief kepad wartawan, Senin.

Arief juga menyebut ia dan rekannya kerap diminta kerja berlebihan oleh atasannya. Padahal, dua petinggi Kelurahan Ancol itu tak pernah menunjukkan apresiasi kepada anak buahnya.

“Ya namanya kerja ya capek ya, cuman jangan dipecut anak-anak, jangan seringkali dipecut. Kemarin apalagi pas lagi kita menyaksikan Pemilu, kami catat berapa suara,” ungkapnya.

“Itu kan memiliki waktu yang panjang, yang lama. Seharusnya ada rasa simpatinya gitu, jangan terlalu dipecut anak-anak, kasihan,” tuturnya menambahkan.

Senada dengan Arief, Pipit Mulyaningsih menyebut ejekan miskin itu sudah sering dilontarkan. Aksi ini dilakukan untuk menyadarkan dua bosnya itu dan ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.

“Pak sekretaris kelurahan kalau omong nyakitin, selalu katain miskin ke PPSU. Jadi kayaknya anak-anak sakit hati,” pungkasnya.

(Bowo, Bobby)

39 COMMENTS

  1. The now lukewarm water streams through the curls of his hair rinsing away the last vestiges of the soapy lather. It all goes down the drain in a swirl of bubbles. porno dla dzieci He lifts his head from its bowed stance and looks into the eyes of his father wanting some acknowledgement.

  2. “This is what a man looks like, son.” His father says as his pants fall to the floor. From his waist out pops his representation of a 40-year-old-man. And father of two teenage boys. His cock. “I think all of us were sprouting wood, today, dad.” He says. “Coach even noticed how hard we all were.”

  3. “Lookin’ good, son. Lookin’ good.” His dad says over the stream of the warm cleansing water as it caresses his mature man body. “I ain’t a-talking ‘bout how big ya cock is, boy. I am talking ‘bout ya, weight. Your height.” His dad says. “I kinda figured on how big you are down there. That’s obvious. It makes me proud of you. My son. Of what I created, along with ya mother.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here