Pimpinan DPRD DKI meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar tak malu dengan kabar enam anak buahnya terindikasi Covid-19.
Hingga kini, enam anak buahnya itu masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
“Saya minta kepada pak Gubernur (Anies) bicara masalah Covid-19, sudah jangan malu. Ini bukan aib kok, jelaskan dan di-lockdown (karantina) ruangannya,” kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pada Kamis (27/8/2020), seperti dilansir Warta Kota.
Mereka adalah Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Suzi Marsitawati; Asisten Pemerintahan Setda DKI Artal Reswan W Soewardjo; Kepala Biro Pendidikan, Mental dan Spritual Hendra Hidayat.
Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DKI Premi Lasari; Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Amin Subekti dan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin.
“Saya minta kepada pak Gubernur bahwa ini nggak perlu malu, sekali lagi ini sama-sama terbuka. Tujuan, supaya juga tidak menyebar ke tempat lain,” jelasnya.
Menurutnya, keputusan lockdown gedung dilakukan untuk upaya sterilisasi ruangan demi memutus mata rantai penularan.
Sebagai contoh, Prasetio menutup aktivitas gedung DPRD DKI Jakarta sejak Rabu (29/7/2020) lalu sampai sekarang karena adanya tiga kelompok di dewan yang terindikasi Covid-19.
Mereka adalah anggota DPRD DKI, staf DPRD DKI dan petugas jasa lainnya orang perorangan (PJLP) DPRD DKI.
“Kemarin saya mengambil langkah di DPRD untuk memperpanjang penutupan karena ada beberapa teman-teman dari Fraksi PAN, PKS dan PJLP di NasDem (terkena Covid-19),” katanya.
“Itu (aktivitas) saya hold (tunda) dulu, dan saya minta bersihkan dulu,” ungka Prasetio.
Sebelumnya, pejabat utama Pemprov DKI Jakarta menerapkan kerja dari rumah atau work from home (WFH) akibat wabah Covid-19.
(WK)