Bogor, BarisanBerita.com,- Bupati Bogor Ade Yasin menemukan sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tanpa mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, temuan itu saat iya menuju lokasi kegiatan Rebo Keliling (Boling) virtual di Kecamatan Pamijahan, Rabu (7/4), Bupati pun menegur pihak yang berwenang dalam pelaksanaan uji coba PTM di Kecamatan Pamijahan saat Boling.
“Ketika saya lewat menuju lokasi Boling, saya lihat ada SD di Kecamatan Pamijahan yang sudah melakukan aktifitas sekolah, siswanya sudah mengenakan seragam merah putih, yang mengkhawatirkan adalah anak-anaknya tidak ada yang menggunakan masker”.
Ade mempertanyakan, kenapa sekolah tersebut bisa buka aktifitas PTM, anak-anaknya jajan di luar ga pake masker, padahal dengan tegas disebutkan dalam masa uji coba murid tidak boleh jajan di luar, makan dan minum bawa dari rumah, jadi belajar itu tidak ada istirahatnya, masuk kelas, belajar sekitar dua jam lalu pulang, tidak ada aktifitas lainnya di sekolah maupun di sekitar sekolah.
“Saya minta ditelusuri masalah ini dari ujung ke ujung, siapa tau ada sekolah yang sudah buka tanpa mematuhi protokol kesehatan yang ketat, pelaksanaan PTM di sekolah harus dipantau, karena di Kecamatan Pamijahan izin yang diberikan hanya tiga sekolah saja, dalam uji coba ini, kita laksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat, tidak hanya jaga jarak tapi juga aturan-aturan aktifitas PTM yang kita berikan sangat ketat”, tegad Ade Yasin.
Saat ini kita sedang berusaha melakukan Pembelajaran Tatap Muka, ada 170 sekolah di Kabupaten Bogor yang sudah melakukan uji coba PTM ini, uji coba ini sebagai latihan dan persiapan untuk PTM yang akan kita lakukan di bulan Juni atau Juli, 170 sekolah yang diuji coba, adalah hasil verifikasi dari 243 sekolah yang ada di Kabupaten Bogor, di Kecamatan Pamijahan hanya ada 3 sekolah yang diperbolehkan melaksanakan uji coba PTM, ujar Buapti Bogor Ade Yasin.
“Kita akan terus lakukan persiapan PTM supaya pada bulan Juni semua sudah siap tidak lagi gagap dalam melaksanakn PTM, di tempat lain mungkin belum ada yang berani melakukan seperti apa yang kita lakukan di Kabupaten Bogor”.
Bupati Bogor menegaskan, kita berani uji coba ini karena sudah kita persiapkan dengan baik, agar pada bulan Juni mendatang tidak lagi bingung melaksanakan PTM, kalau masih gagap melaksanakan PTM khawatir, ujung-ujungya ada klaster baru, dan ujung-ujungnya kita kena sanksi.
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menambahkan, soal uji coba PTM di Kabupaten Bogor memang menjadi viral secara nasional, beberapa waktu lalu kami kedatangan anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, yang menanyakan terkait uji coba PTM ini.
“Ini adalah upaya pemerintah daerah mengatasi permasalahan kekurangan pembelajaran secara daring yang timbul dan dirasakan oleh banyak masyarakat, pelaksanaan PTM Terbatas merupakan ikhtiar dalam rangka menghadirkan pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Bogor, juga untuk mengakomodir kekhawatiran stakeholder pendidikan terhadap kondisi anak yang mulai kecanduan gadget”.
Pemerintah Kabupaten Bogor, DPR RI dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI sudah berkomitmen pada bulan Juni mendatang sudah mulai melakukan PTM, saat ini Kabupaten Bogor sedang melaksanakan uji coba, dengan menentukan sampling sekolah yang diaanggap memenuhi kriteria dan persyaratan baik ketersediaan sapras maupun penunjang lainnya, jadi, bisa atau tidak bisa, harus bisa pada bulan Juni ini kita membuka sekolah untuk melaksanakan PTM, ujar Iwan.
“Ada catatan yang diberikan Komisi X DPR RI, pelaksanaan PTM perlu diimbangi dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang optimal khususnya bagi tenaga pendidik, sehingga dapat memberikan kepastian keamanan bagi para siswanya, PTM bisa dilaksanakan dengan syarat tenaga pendidik dan kependidikan mendapatkan vaksinasi Covid-19, jika ada orang tua yang komorbid sebaiknya anak jangan dulu PTM”, ujar Wabup.
(ris)