BarisanBerita.com,- Para penggemar film dewasa tahun 70-an pasti mengenal Ron Jeremy, pria yang populer karena banyak membintangi film vulgar di pertengahan tahun tersebut, bahkan dirinya pernah dijuluki oleh sebuah majalah pria sebagai “Lelaki Paling Terkenal di Muka Bumi.”
Dalam buku biografinya, Ron Jeremy mengungkap pembuatan film dewasa beserta rahasia gelap dan lika liku dunia industri film dewasa.
Luar biasa
Sejak dilahirkan (12 Maret 1953) pria ini memang dibekali anugerah luar biasa. Ukuran Mr. P nya lebih besar dibanding ukuran anak bayi seumurnya. Bahkan beberapa ibu tetangga mengatakan, “Tuhanku, anak ini sangat beruntung,” seru mereka.
Ron kecil juga sudah menunjukan “keajaiban” di usianya yang satu bulan, dia sudah bisa merangkak, sementara bayi lain baru bisa melakukan hal itu saat berusia tujuh hingga delapan bulan.
Kehidupan Ron seperti anak-anak Amerika lainnya, bermain dan bermain. Tapi, orang tuanya tak cerewet dengan tingkah anak lelaki mereka yang mulai banyak malasnya itu.
Di sisi lain, Ron ternyata punya bakat untuk menarik perhatian orang. Suatu hari dia memakai baju bapaknya, dan berjalan di tengah komplek perumahan. Para tetangga pun melihat dirinya yang agak “aneh” itu—Misinya berhasil.
Namun dalam urusan sekolah, anak ini punya masalah. Di antara teman-teman SMA-nya, Ron suka sekali bercanda dan mengolok-ngolok guru-guru dengan candaan cabul.
“Anak saya tidak ada masalah dengan pelajaran, kan pak?” tanya ibu Ron pada guru.
“Iya dia tak ada masalah. Cuma candaannya yang cabul itu, yang jadi masalah,” jawab gurunya.
Sekolah akting
Agar tak lagi bikin masalah, orangtua Ron akhirnya memutuskan untuk memberi les akting pada anak laki-laki mereka. Ron sangat antusias menerimanya.
Ron pernah memerankan sebuah drama, yang kemudian dibuat parodi olehnya, dan sukses. Semua penonton tertawa dan terhibur. “Yes, aku berhasil,” ujar Ron dalam hati. Dia pun bermimpi menjadi aktor besar dan terkenal.
Namun, menapak karir akting di Amerika begitu sulitnya. Itu yang dialami Ron. Tak ada tawaran datang padanya, hingga suatu hari ada seorang sutradara film porno berbiaya murah, tertarik pada akting Ron, dan menawarkan posisi di film barunya.
Ron sempat ragu karena awalnya dia bermimpi bermain dalam film serius, dan tak terbayang berperan dalam film penuh dengan adegan seks berbudjet rendah.
Sempat berkonsultasi dengan ayahnya, Ron akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran sutradara itu.
Sup ayam
Tak butuh lama, karir Ron di film dewasa meroket. Dia dikenal sebagai pekerja keras, dan memiliki kemewahan dalam ukuran “ehm-nya”.
Di kalangan industri film tersebut, stamina Ron juga dinilai hebat. “Aku makan sup ayam dua hari sebelum beradegan panas,” umbar Ron membuka rahasianya ke kalangan pembuat dan aktor film dewasa. Dan tips itu pun banyak yang mengikutinya.
“Padahal aku tak tahu apa benar sup ayam itu yang membuat staminaku kuat,” ujar Ron terbahak-bahak. “Tapi karena mereka anggap itu berhasil, yeah rahasia konyol itu pun berlaku di dunia film dewasa hingga sekarang.”
“Sangat pemaaf”
Banyak aktor dan aktris top hingga sutradara terkenal kerap kali ingin menyaksikan secara langsung pembuatan film porno, demi kesenangan semata.
Tapi ada juga yang serius ingin melihat film tersebut karena kepentingan mendalami karater atau mencari fakta seputar dunia film dewasa untuk bahan film yang akan mereka buat.
Seperti sutradara John Frankenheimer, yang dikenal akan karyanya, Birdman of Alcatraz and The Manchurian Candidate.
John mencari Ron sebagai “ahli” (Ron Jeremy juga sutradara film dewasa-red) untuk melihat realitas dalam industri film porno, guna melengkapi isi filmnya, 52-Pick Up, sebuah film tentang pengusaha yang diperas oleh seorang bos film porno.
John Frankenheimer beberapa hari kemudian mengikuti Ron dalam pembuatan film dewasa tersebut, dan sangat terkejut ketika menyaksikan betapa hematnya industri film ini dalam mengeluarkan biaya produksi.
“Kau mengambil adegan film ini cuma satu hari? Bagaimana jika lampu mati, bagaimana jika aktor atau pemeran wanita salah beradegan?” tanya John.
Dengan santai dan sambil senyum kecil Ron Jeremy menjawab, ”wah anda belum tahu ya, penonton film dewasa adalah penonton yang sangat pemaaf… ha ha ha.”
Obat-obatan
Penggunaan obat atau hormon pun digunakan dalam pembuatan film dewasa, khususnya agar alat vital pria tetap “berdiri” saat melakukan aksinya.
Sebagai sutradara Ron cuma ingin filmnya laku keras, dan salah satu faktor adalah menarik aktor terkenal untuk bergabung dalam film arahannya.
Ron saat itu mengincar aktor Hollywood yang sedang naik daun, John Bobbit.
Tak mudah bagi Ron untuk merayu pria ini bergabung dalam film dewasa yang akan digarapnya. Sejumlah produser film sejenis juga mengalami nasib sama.
Namun, keberuntungan berpihak pada Ron. Entah apa sebabnya John Bobbit mau bekerjasama dengan Ron, tetap menjadi misteri. Kesepakatan keduanya tercapai, mereka menandatangani surat perjanjian.
“Bermain film dewasa tak sama dengan film serius karena kau harus menahan malu di depan para krew.”
Begitu yang dialami John Bobbit. Adegan pertamanya gagal total. Dia tak bisa terangsang.
Ron Jeremy yang sudah berpengalaman segera mencari solusi, dia memerintahkan anak buahnya membawa “caverject” istilah untuk obat yang mengandung bahan kimia guna membuat otot rileks, dan melancarkan peredaran darah. Dan solusi tersebut berhasil.
Tak seenak yang dikira orang
Bagi Ron Jeremy, bermain film tak lebih daripada berpura-pura. Tak ada cinta di lokasi shooting.
“Jika anda pernah menonton film porno, coba perhatikan bagaimana tubuh aktris wanita begitu fleksibelnya. Kaki mereka mengangkat ke atas, dan suara menggoda begitu keras terdengar. Semua itu palsu,” ungkap Ron.
“Kami melakukan semua adegan panas itu demi memenuhi keinginan dan kepuasan penonton,” tambahnya.
Di akhir bukunya, Ron Jeremy menulis:
And that, in a nutshell, is the main difference between sex at home and sex on a porn set. When one of you suffers from premature ejaculation, the most that gets hurt is your pride (and maybe that of your wife or girlfriend). But when we do it, we can end up with a broken back and a face full of our own jism, and the entire cast and crew gets to witness it.
(Source: Ron Jeremy The Hardest (Working) Man in Showbiz)
