Kasus Pembunuhan di Bukit Trailside

0
40

BarisanBerita.com,- Pembunuhnya pria kulit putih, bicaranya cacat alias gagap. Kesimpulan itu didapat dari agen FBI yang menangani kasus pembunuhan di Bukit Trailside, California, Amerika.

Kasus pembunuhan di bukit Trailside yang sering dijadikan tempat berolahraga itu membuat ‘pusing kepala’ aparat kepolisian San Francisco, California. Empat korban tewas, namun masih belum diketahui pelaku pembunuhannya.

David Carpenter pelaku pembunuhan

Sebelumnya, teman Shauna May melapor tentang belum pulangnya perempuan itu. Dua hari kemudian tubuh May ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Di sampingnya, ditemukan satu jasad perempuan lain. Itu belum usai karena tak jauh dari lokasi tersebut juga ditemukan satu mayat laki-laki berusia sekitar sembilan belas tahun beserta tunangannya yang dilaporkan hilang enam minggu lalu.

Polisi, Sheriff, dan agen FBI lokal sudah melakukan penyelidikan tapi tak mengalami banyak kemajuan. Menghadapi jalan buntu, agen FBI lokal lalu meminta bantuan FBI Pusat.

Kulit putih dan gagap

Beberapa hari kemudian agen FBI bernama John Douglash diperintahkan untuk menangani kasus tersebut. Douglash langsung terbang ke California. Sesampai di sana, dia masuk ke ruangan yang sudah berisi sejumlah aparat keamanan yang menangani kasus pembunuhan tersebut. Douglash kemudian memberitahu mereka ciri-ciri pembunuh yang saat ini sedang mereka hadapi. Douglash dikenal sebagai criminal profiler yang berhasil mengungkap beberapa kasus pembunuhan.

Douglash mengatakan, pembunuhnya laki-laki dari ras kulit putih dan berusia sekitar tiga puluh tahunan. Pembunuh ini cerdas, tapi pernah mendekam di penjara kemungkinan karena kasus kejahatan seksual. Dia tinggal di sekitar kawasan bukit tersebut, dan punya sifat pemalu. Pelaku kemungkinan bekerja di bidang mesin. Latar belakang pelaku nampaknya berurusan dengan api dan kejahatan pada hewan. Satu lagi, kata Douglash, “pelaku punya masalah dalam berbicara.”

John Douglash dikenal sebagai ahli penciri kriminal (criminal profiler), yaitu orang yang mempelajari sifat-sifat penjahat.

 Petunjuk

Ketika Douglash mengatakan pelaku punya masalah berbicara, seorang agen bertanya bagaimana agen FBI itu tahu. Douglash kemudian menjelaskannya. Pelaku tinggal di daerah dekat TKP. Dia menghabisi korbannya dengan cepat tanpa perlu berbicara. Hal ini yang membuat Douglash berpikir bahwa pelaku punya perasaan malu dan gagap saat bicara sehingga dia menghindari bercakap-cakap dengan calon korbannya.

Douglash juga berpendapat si pelaku tak punya masalah soal cacat tubuh. Sejumlah saksi mengatakan mereka melihat seorang pria normal tanpa cacat di sekitar lokasi pembunuhan. Douglash berkesimpulan kelemahan atau cacat si pelaku adalah hal yang tak terlihat. Kelainan pelaku adalah rasa tidak nyamannya jika berada di sekitar keramaian karena dia malu dengan kegagapannya.

“Saya mungkin salah dalam beberapa hal,” kata Douglash. “Saya bisa juga salah soal usia dan IQ si pelaku, tapi saya yakin tentang jenis kelamin si pelaku…namun saya tak mungkin salah tentang cacat yang mengganggunya. Mungkin bukan gagap, tapi saya merasa hanya itu yang saya yakini.”

Pada Mei 1981, beberapa bulan setelah Douglash  menjelaskan ciri-ciri pelaku, seorang wanita bernama Heather Scaggs dilaporkan hilang. Kepada temannya, Scaggs mengatakan dia pergi untuk menemui seorang laki-laki yang akan menjual mobilnya. Orang itu bernama David Carpenter, yang juga mengajar cara memakai mesin cetak, dan Scaggs adalah salah satu murid pria itu.

Carpenter kemudian diwawancara polisi. Dia dibariskan bersama dengan sejumlah pria yang diduga pelaku pembunuhan di Trailside. Beberapa saksi dan seorang korban selamat menunjuk Carpenter sebagai orang yang ada di lokasi pembunuhan dan juga pelaku. Pria itu kemudian ditahan dengan sejumlah tuduhan penghilangan nyawa orang.

David Carpenter, pria kulit putih berusia lima puluh satu tahun. Dia punya catatan buruk pada kejahatan seksual sebelum pembunuhan. Dia juga gagap. Masa kecil Carpenter dilalui dengan perundungan soal gagapnya. Dia juga berkelakuan kejam pada hewan. Hampir semua petunjuk tentang pelaku yang diutarakan Douglash ternyata benar.

(BBS/Diazz, Bobby)